MOTIVASI MENGIKUTI DOGMIT PROGRAM MEMBUAT VEDIO PEMBELAJARAN DENGAN VEDIO MAKER

MOTIVASI MENGIKUTI DIKLAT
ONLINE  GURU MELEK IT (DOGMIT) INDONESIA
PROGRAM DIKLAT MEMBUAT VEDIO PEMBELAJARAN
BERBASIS MULTI MEDIA DENGAN VEDIO MAKER

Perkembangan peradaban era digital atau era teknologi, berdampak kesegala aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah dunia pendidikan. Pengaruhnya sangat dirasakan pada suasana proses pembelajaran. Akses informasi buku buku masif saja yang dapat dijadikan sumber belajar, namun dapat dilakukan oleh siswa maupun guru melalui internet.Kondisi ini menunjukan bahwa siswa hari ini, atau yang sering kita sebut generasi Z, memiliki akses informasi lebih luas sejalan dengan perkembangan teknologi.

Siswa hari ini lebih suka membangun komonikasi melalui jejaring sosial, memiliki daya kreasi yang tinggi. Siswa hari ini, mampu melakukan berbagai aktifitas secara bersamaan, membaca bisa saja mereka lakukan sambil mendengarkan musik. Bahkan untuk memperoleh suatu ketrampilan, dapat dilakukan dengan menyaksikan tayangan dalam genggaman.

Kondisi ini yang harusnya menjadi perhatian serius dari para guru. Pendidik pun harus jeli dan mampu memahami berbagai perkembangan teknologi. Bukan saja memahami, akan tetapi tuntutan profesional guru kekinian adalah mengaplikasikan teknologi secara bijak dalam proses pembelajaran. Guru sejatinya harus mampu memberikan atau menyajikan pembekajaran yang ideal sesuai dengan perkembangan jaman.

Payung hukum yang mengatur tentang tentang kualitas tenaga pendidik di Indonesia seperti  Undang-undang nomor 14 tahun 2005, mencantumkan bahwa ada empat kompetensi yang menjadi syarat profesional guru tersebut. Pendidik atau guru wajib memiliki kompetensi pedagogis yakni kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pendidik memahami karakteristik siswanya. Guru harus mampu menyampaikan ilmu kepada siswanya sesuai dengan karakteristiknya. Selanjutnya kompetensi kepribadian, suatu kompetensi yang menuntut guru dapat dijadikan suri tauladan bagi siswanya.Konsep ini mengacu pada pemikiran Ki Hajar Dewantoro, bahwa guru adalah insan yang mampu “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani”. Pemikiran yang kompleks gambaran guru ideal, dapat dijadikan tauladan dalam cara berfikir serta bersikap. Dilanjutkan dengan syarat ketiga yakni kompetensi profesional, kompetensi yang merujuk pada kemampuan guru dalam memahami ruang lingkup keilmuan , serta kemampuan dalam menyampaikannya secara jelas, mudah dipahami dan prosesnya membangun makna (meaningfull learning). Kompetensi terahir sesuai dengan undang-undang diatas adalah, kompetensi sosial, kompetensi yang merujuk pada kemampuan seorang guru dalam hal berkomonikasi dan bergaul dengan para siswanya, baik secara verbal maupun digital.

Secara utuh keempat kompetensi ini menuntut seorang tenaga pendidik agar terus memperbaharui secara terus menerus pengetahuannya, ketrampilannya, terutama dibidang teknologi. Kepemilikan akan pengetahuan yang didukung oleh ketrampilan dibidang teknologi akan mempermudah dalam menyampaikan ilmu pengetahuan dan melaksanakan proses pembelajaran.  Kualitas yang tinggi yang melekat pada seorang guru, akan memberikan sinergi dan menginspirasi bagi tumbuhnya kreatifitas siswa.

Penguasaan teknologi bagi guru juga menjadi nilai positif yang menunjang proses pembelajaran menghadapi siswa generasi Z. Dengan kemampuan teknologi yang dimiliki oleh guru, akan dapat di praktekkan dalam model pembelajarannya, kompetensi yang juga dibutuhkan untuk menciptakan kelas yang kondusif. Menghadapi siswa generasi Z , membutuhkan amunisi yang berkualitas yakni piranti yang tepat. Piranti tersebut adalah tentunya  berbasis teknologi.

Selaku kepala sekolah, meski dengan peraturan terbaru tidak lagi melakukan tatap muka pembelajaran di kelas, namun mesti tetap harus  membekali diri dengan beragam pengetahuan teknologi yang dapat di implementasikan dalam proses pembelajaran. Fungsi tersebut terjabar dalam (a) menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik, (b) memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah.
Seorang kepala sekolah harus dapat mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
Kondisi ini dapat dicapai apa bila pemimpin sekolah mampu memberikan pendampingan kepada pendidik yang ada pada satuan pendidikan untuk menciptakan pembelajaran efektif, selaras dengan perkembangan teknologi. Motivasi individu , selain itu penulis berkeinginan untuk menciptakan presentasi materi dalam kegiatan berbagai sosialisasi  di sekolah maupun  pada kegiatan MGMP secara lebih menarik. Sehingga pemaparan yang disampaikan lebih mudah dipahami audience.
Pilihan penulis tertuju pada sebuah lembaga diklat online yang diselenggarakan oleh DOGMIT Indonesia, dilatari oleh pertimbangan efisiensi waktu dan biaya. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, yang mengatur adalah peserta sendiri, namun tetap dalam koridor deadline yang telah ditetapkan, sesuai dengan panduan yang diberikan. Panduan yang mudah dipahami juga motivasi yang terpenting bagi penulis selaku peserta. Panduan yang diberikan meski melalui online, sangat mudah dipahami. Prakteknya pun terbimbing tahap demi tahapan, disajikan dengan bahasa tutorial yang mudah dipahami. Sehingga motto yang dapat penulis sumbangsihkan kepada DOGMIT Indonesia adalah “Belajar Online dengan DOGMIT Gak Bikin Bingung”



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer